BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Majas atau gaya bahasa adalah
cara pengarang atau seseorang yang menggunakan bahasa sebagai alat
mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam dalam jiwa. Majas
sering kita temukan di karya sastra seperti: novel, puisi, syair, dan lainnya.
Contohnya: “Itukah yang dinamakan
bekerja”, contoh majas tersebut termasuk jenis majas sindiran.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis
majas dan contohnya
2. memahami majas
BAB II
HASIL PENELITIAN
Pada dasarnya majas atau gaya
bahasa dibagi menjadi empat, yakni:
1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan terbagi menjadi beberapa jenis, yakni:
·
Personifikasi adalah majas yang melukiskan suatu
benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah
mempunyai sifat seperti manusia atau benda hidup.
Contoh: Baru tiga km berjalan mobilnya sudah
batuk-batuk
·
Metafora adalah majas perbandingan yang
dilukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung tepat atas dasar sifat yang
sama atau hampir sama.
Contoh: Raja
siang telah pergi ke peraduannya.
(raja siang = matahari )
·
Eufemisme (ungkapan pelembut ) adalah majas
perbandingan yang melukiskan sesuatu benda dengan kata-kata yang lebih lembut
untuk menggantikan kata-kata untuk sopan santun.
Contoh: Para tunakarya pelu perhatian yang serius dari
pemerintah. Pramuwismabukan pekerja hina.
·
Sinekdokne : dapat dibedakan atas
1.
Pars pro toto adalah majas sinekdokhe yang
menuliskan sebagian tetapi yang dimaksud adalah seluruhnya
Contoh: dia mempunyai lima ekorkuda.
2.
Totem pro parte adalah majas sinekdokhe yang
melukiskan keseluruhan tetapi yang dimaksud sebagian.
Contoh: kaum wanita memperingati hari Kartini
·
Alegori adalah majas perbandingan yang
memperlihatkan suatu perbandingan perbandingan itu membentuk kesatuan yang
menyeluruh.
Contoh: hidup ini diperbandangkan dengan perahu yang
tengah berlayar di lautan.
·
Hiperbola adalah majas perbandingan yang
meluykiskan sesuatudengan pengganti pristiwa atau tindakan sesungguhnyadengan
kata-kata yang lebih hebat pengertiannya untuk menyangatkan arti.
Contoh: kakak membanting tulang demi menghidupi
keluarganya
·
Simbolik adalah majas perbandingan yang
melukiskan sesuatu dengan perbandingan benda-benda lain sebagai simbol atau
perlambangan
Contoh: dari dulu tetap saja ia menjadi lintah dara
(lintah darah = lambang pemeras)
·
Litotes (hiperbola negatif) adalah majas
perbandingan yang melukiskan dengan kata-kata yang berlawanan artinya dengan
kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri.
Contoh: Perjuangan kami hanyalah setitik air dalam
samudera luas
·
Alusio adalah majas perbandingan dengan
mempergunakan ungkapan pribahasa, kata-kata yang artinya diketahui umum
Contoh: Ah, dia itu tong kosong nyaring bunyinya
·
Asosiasi adalah majas perbandingan yang memperbandingkan
sesuatu dengan keadaan lain karena ada persamaan sifat.
Contoh: wajahnya muram bagai bulan kesiangan
·
Perifrasis adlah majas perbandingan yang
melukiskan sesuatu dengan mengurangi sepatah kata menjadi serangkaian kata yang
mengandung arti yang sama dengan kata yang digantikan itu.
Contoh: Petang barulah dia pulang, menjadi: ketika
matahari hilang di balik gunung barulah dia pulang.
·
Metonimiaadlah majas perbandingan yang
menggunakan merk dagangatau nama barang untuk melukis sesuatu yang dipergunakan
atau dikerjakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda keseluruhan.
Contoh: kemarin ia memakai Fiat (mobil merk Fiat)
·
Antonomasia adalah majas perbandingan dengan
menyebut nama lain terhadap seseorang berdasarkan ciri atau sifat menonjol yang
dimilikinya.
Contoh: si pincang, si keriting, si jangkung, dan
sebagainya.
·
Tropen adala majas perbandingan yang melukiskan
sesuatu dengan membandingkan suatu pekerjaan atau perbuatan dengan kata-kata
lain yang mengandung pengertian yang sejalan dan sejajar.
Contoh: setiap malam ia menjual suaranya untuk nafkah
anak dan istrinya.
·
Parabel adalah majas perbandingan dengan
menggunakan perumpamaan dalam hidup. Majas ini terkandung dalam suluruh isi
karangan.
Contoh: Bhagawat Giat, Mahabarata, Bayan Budiman.
·
Simile: Pengungkapan dengan perbandingan
eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya,
bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais
dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
2.
Majas Sindiran
Majas sindiran terbagi menjadi
beberapa jenis, yakni:
·
Ironi adalah majas sindiran yang melukiskan
sesuatu yang menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyidir orang.
Contoh: Harum benar sore ini !
·
Sinisme adalah gaya sindiran dengan menggunakan
kata-kata sebaliknya seperti ironi tetapi kasar.
Contoh: itukah yang dinamakan bekerja
·
Sarkasme adalah majas sindiran yang terkasar
serta langsung menusuk perasaan.
Contoh:
otakmu memang otak udang!
3.
Majas Penegasan
majas penegasan terbagi menjadi
beberapa jenis, yakni:
·
Pleonasme adalah majas penegasan yang
menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena arti
kata tesebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan.
Contoh: salju puti sudah mulai turun ke bawah
·
Repetisi adalah majas penegasan yang melukiskan
sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali, yang biasanya
dipergunakan dalam pidato.
Contoh: kita junjung dia sebagai pemimpin, kita junjung dia sebagai
pelindung, kita junjung dia sebagai pembebas kita.
·
Pararelisme adalah majas penegasan seperti
repatisi tetapi dipakai dalam puisi. Pararelisme dibagi atas:
1.
Anafora adalah bila kata atau frase yang
diualang terletak di awal kalimat
Contoh: Kaulah diam malam yang
kelam
Kaulah tenang sawang yang lapang
Kaulah lelap orang di lawang
2.
Epifora adalah bila kata atau frase yang diulang
terletak di akhir kalimat atau lirik.
Contoh: Kalau kau mau, aku akan
datang
Jika kau hendaki aku akan datang
Bila kau minta, aku akan datang
Di samping itu, adapun yang memperlihatkan penggunaan anafora dan epifera
dalam sekaligus, seperti:
Kami jemu pada lagu
Kami benci pada lagu
Kami runtuh karena lagu
(“suara dari Sudut Gelita”, oleh Muhammad Ali)
·
Tautologi adalah majas penegasan yang melukiskan
suatu dengan mempergunakan kata-kata yang sam artinya (bersinonom) untuk
mempertegas arti.
Contoh: Saya khawatir serta was-was akan keselamatannya.
·
Simetri adalah majas penegasan yang melukiskan
suatu denga penggunaan satu kata, kelompok kata atau kalimat yang diikuti oleh
kata, kelompok kata atau kalimat yang seimbang artinya dengan yang pertama.
Contoh: kakak berjalan tergesa-gesa, seperti orang dikejar anjing gila
·
Enumerosio adalah majas penegasan yang
melukiskan beberapa peristiwa membentuk satu kesatuan yang ditulis satu per
satu supaya tiap-tiap peristiwa dalam keseluruhannya tampak jelas.
Contoh: Angi behembus, lalu tenag, bulan memancar lagi.
·
Klimaks adalah majas penegasan dengan menyatakan
beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang makin lama
makin memuncak pengertiannya.
Contoh:
- Menyemai benih, tumbuh hingga menuainya, aku sendiri
yang mengerjakannya.
- Anak-anak, remaja, dewasa datang menyaksikan film
“Saur Sepuh”
·
Antiklimaks adlah majas penegasan dengan
menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata yang
makin lama makin menurun pengertiannya.
Contoh: jangankan seribu, atau seratus, serupiah pun tak ada.
·
Retorik adalah majas penegasan dengan menggunakan
kalimat tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban karna sudah
diketahuinya.
Contoh: Mana mungkin orang mati hidup kembali?
·
Keroksio adala majas penegasan berupa
membentulkan (mengoreksi) kembali kata-kata yang salah diucapkan baik sengaja maupun
tidak.
Contoh: Hari ini sakit ingatan, eh....maaf, sakit kepala maksudku
·
Asidenton adalah majas penegasan yang menyebutka
beberapa benda, hal atau keadaan secara berturut-turut tanpa memakai kata
penghubung.
Contoh: kemeja, sepatu, kaos kaki, dibeli ditoko itu.
·
Polisidenton adalah majas penegasan yang
menyebutkan beberapa benda, hal atau keadaan secara berturut-turut dengan
memakai kata penghubung.
Contoh: Dia tidak tahu, tetapi tetap saja ditanyai, akibatnya dia
marah-marah.
·
Ekslamasioadalah majas penegasan yang memakai
kata-kata seru sebagai penegas.
Contoh: Amboi, indahnya pemandangan ini!
·
Praeterito adalah majas penegasan yang
melukiskan sesuatu dengan menyembunyikan atau merahasiakan sesuatu dan pembaca
harus menerka apa yang disembunyikan itu.
Contoh: tiadak uasah kau sebut namanya, aku sudah
tahu siapa panyebab kegaduhan ini.
·
Interupsi adalah majas penegasan yang
mempergunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di antara kalimat
pokok guna lebih menjelaskan dan menekankan bagian kalimat sebelumnaya.
Contoh:Aku,
orang yang sepuluh tahun bekerja di sini, belum
pernah dinaikan pangkatku.
4.
Majas Pertentangan
Majas pertentanga dibagi menjadi
beberapa jenis, yakni:
·
Antitesis adalah majas pertentangan yang
bmelukiskan sesuatu dengan menggunakan kepaduan kata yang berlawanan arti.
Contoh: cantik atau tidak, kaya atau miskin, bukanlah suatu ukuran nilai
seorang wanita.
·
Paradoks adala majas pertentangan yang
melukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal maksud sesungguhnya tidak
karena objeknya berlainan.
Contoh: Hatinya sunyi tinggal di kota Jakarta yang ramai.
·
Okupasi adalah majas pertentangan yang
melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau
diakhiri dengan kesimpulan.
Contoh: Merokok itu merusak kesehatan, akan tetapi si
perokok tak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok
karna untungnya banyak.
·
Kontradiksio adalah majas pertentangan yang
memperlihatkan pertentangan dengan penjelasan semua, yang berupa pengecualian.
Contoh: Semua murid kelas ini hadir, kecuali si Hasan yang sedang ikut
jambore.
·
Anakronisme adalah majas pertentangan yang
melukiskan sesuatu tidak sesuai dengan jamannya atau kurang dapat diterima oleh
akal.
Contoh: Setelah lahir, bayi itu lantas berbicara dengan ibunya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Majasa merupakan kata kiasan yang sering
kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari
B.
SARAN
Sebaiknaya kita mempelajari majas lebih
dalam lagi, karna majas masih banyak lagi jenisnaya
DAFTAR PUSTAKA
http://torajastory.wordpress.com/2011/04/21/jenis-jenis-majas-atau-gaya-bahasa-beserta-contoh-majas/
Primagama, Panduan Belajar